Tutorial Instalasi SuSE Linux 10.2

24 Nov 2008 ·

1. Masukkan DVD SuSE 10.2 dan setting komputer agar melakukan boot melalui
DVD


2. SuSE akan menampilkan halaman awal instalasi. Pilih Installation. Pada prosesini sebenarnya kita bisa memilih sumber instalasi, tapi karena kita installdasar dan saya menggunakan DVD, saya tinggal next. Kalau install darisumber lain, tekan F4 pada bagian ini.

3. Proses pertama adalah melakukan loading kernel

4. Proses load kernel secara lengkap bisa dilihat dengan menekan tombol Esc.

5. Berikutnya adalah memilih bahasa



6. Setelah memilih bahasa, SuSE menampilkan pilihan Perjanjian Lisensi. Baca baik-baik, pilih I Agree... dan klik Next

7. Tahap berikutnya adalah mode instalasi. Jika harddisk yang kita gunakan pernah diinstalasikan SuSE atau Linux lain, kita bisa memilih opsi lain. Karena ini adalah instalasi pertama, pilih saja default New Installation. Klik Next.

8. Setelah mode instalasi, wizard berikutnya menanyakan Clock & Time Zone.Pilih Time Zone Asia | Jakarta [sesuaikan dengan daerah waktu anda. Saya berada di wilayah Indonesia bagian barat / WIB sehingga memilih Jakarta]. Untuk waktu, bisa memilih UTC (Coordinated Universal Time, GMT) atau Local Time. Saya memilih local time karena saya memang hanya bekerja di di
Jakarta, tidak / belum memerlukan informasi waktu secara internasional. Klik Next.

9. Langkah selanjutnya, memilih desktop environment. Bisa memilih Gnome bisa juga memilih KDE [Kool Desktop Environment]. Jika menggunakan SuSE dikhususkan untuk server, saya menyarankan menggunakan pilihan Other dan memilih Text Mode, namun bagi anda yang baru kali ini melakukan instalasi Linux, saya lebih menyarankan menggunakan KDE atau Gnome. Text Mode sangat ringan, namun seperti namanya, tidak menggunakan grafik. Bagi administrator atau IT yang biasa bergelut dengan sistem Windows baik server maupun klien, gunakan saja desktop KDE atau Gnome. Kebutuhan pilihan Text Mode akan datang dengan sendirinya jika anda sudah merasakan kehebatan tools administrasi Linux berbasis Text. Banyak orang sampai terus menerus membandingkan antara KDE dan Gnome mau pilih yang mana. Buat saya pribadi, pilihan tersebut hanya sekedar pilihan. Keduanya sama baiknya. Sama powerfulnya. Silakan pilih yang disuka. Tutorial saya menggunakan Gnome, meski untuk beberapa aplikasi saya menggunakan tools native KDE.

10. Setelah memilih desktop environment, SuSE akan menampilkan pilihan setting instalasi. Ada 2 tab pada posisi ini, yaitu Overview, berisi pilihan utama dan Expert untuk setting yang lebih lengkap. Kedua pilihan pada dasarnya sama, hanya saja Overview menampilkan setting utama dan menyembunyikan setting yang kelihatannya terlalu rumit. Minimal buat pemula, yang perlu disetting ya hanya 2 jenis, yaitu pilihan partisi dan pilihan software. Pilihan partisi ini sangat penting, mengingat banyak pemula dalam mengenal Linux pertama kali sering merasa bingung pada istilah partisi yang sedikit berbeda dengan partisi model Windows. Proses instalasi desktop sebenarnya hanya cukup memiliki 2 partisi, yaitu partisi utama alias / (slash) atau root directory dan partisi swap. Partisi utama atau root directory bisa diumpamakan (meski tidak 100% analog) sebagai drive C [System] pada Windows. Partisi utama bisa terdiri dari berbagai folder. Jangan dibingungkan dengan istilah folder root. / memang disebut root directory. Namun user root (user root = user Administrator pada Windows) juga memiliki folder dengan nama /root.
Jika saya menulis /root, itu berarti folder milik user yang bernama root, sednagkan kalau saya menyebut root directory, itu merujuk pada /. Folder milik user (home directory) biasanya berada pada directory /home. Ini bisa diumpamakan sebagai Document & Setting. Khusus user bernama root, home directory-nya bernama /root. Alasan mengapa user khusus ini memiliki folder yang berbeda adalah karena root harus memiliki hak penuh terhadap seluruh folder. Penjelasan lebih lengkap mengenai hal ini akan coba saya turunkan pada artikel lain atau bisa juga langsung di search di Google.

Anggap ini baru pertama kali melakukan setting, jadi kliklah Link Partitioning

11. Saat link Partitioning di klik, SuSE akan menampilkan model partisi yang direkomendasikan. Ada 4 pilihan yang tersedia, yaitu :
Accept Proposal
Berarti anda menyetujui model partisi otomatis yang dilakukan oleh SuSE. Jika anda memiliki harddisk kosong, pilihan ini bisa dipilih. Biasanya SuSE menyediakan partisi besar untuk /home [sebagai tempat penyimpanan data], partisi yang cukup besar untuk / dan partisi kecil untuk swap Untuk Server dan untuk pengetahuan kita, saya tidak memilih model ini.
Kita akan pilih cara yang lebih susah, namanya juga mau jadi Administrator Linux, hehehe...
Base Partition Setup on this Proposal Pilihan ini berarti kita mendasarkan setup melalui pilihan yang disediakan oleh SuSE. Kalau pilihan pertama kita langsung menyetujuinya tanpa
syarat, pilihan ini memberikan kita kesempatan untuk mereview dan merubah pilihan yang disediakan oleh SuSE.
Create Custom Partition Setup Pilihan ini yang akan kita pilih karena memberikan kebebasan
menentukan partisi.
Create LVM Based Proposal
Pilihan partisi kita akan menggunakan model LVM (Logical Volume
Manager). LVM akan saya bahas selengkapnya dilain waktu.

12. Pilih Create Custom Partition Setup dan klik Next
Pada pilihan ini kita dapat memilih partisi apa saja yang kita buat dan berapa
besarnya.

13. Pada gambar berikut, pilih Create

14.Pilih Primary Partition

15. Pertama kali yang kita buat adalah partisi untuk /.
Pada gambar berikut, pilih :
- Mountpoint : /
- Filesystem : Ext3 (default)
- Start Cylinder : 0 (default)
- End : +XXGB
Untuk End, Jika kita ingin memberikan 40 GB pada partisi root, ketikkan +40G atau +40GB.
Setelah selesai, klik OK dan ulangi untuk partisi lain. Khusus untuk partisi swap, kita tidak perlu melakukan setting mount point karena akan secara otomatis dibuatkan saat kita mengganti FileSystem = Swap. Jika melakukan setting untuk server dan memiliki kapasitas disk dalam jumlah besar atau disk lebih dari 1, kita dapat memisahkan partisi home dengan partisi /
dan partisi lainnya. Untuk sementara kita gunakan 3 partisi standar, yaitu /, home dan swap.
Berbagai literatur menyarankan agar partisi untuk / kecil saja namun berdasarkan pengalaman pribadi, kita bisa sengsara :-P kalau memberikan partisi / dengan kapasitas yang terlalu kecil. Partisi non root dapat dengan mudah kita perbesar dan perkecil namun partisi root jauh lebih sulit. Jika saya memiliki harddisk 40 GB, saya akan berikan partisi root sebanyak 30 GB, partisi swap sebanyak 1.5 X RAM dan sisanya untuk Home. Formasi ini berlainan jika saya menggunakan partisi khusus untuk /opt atau /var atau partisi lainnya, namun yang jelas 70 hingga 80% kapasitas akan saya berikan untuk folder /. Jika menginginkan partisi dalam bentuk lain, silakan sesuaikan dengan apa yang diinginkan.


16. Setelah selesai melakukan setting partisi, klik Accept. Kita akan kembali ke
menu awal.

17. Kita bisa memilih aplikasi apa saja yang akan diinstall dengan melakukan klik pada bagian Software namun biasanya masing-masing aplikasi memiliki dependensi. Kita bisa mengurangi software yang tidak perlu setelah kita install, kecuali kita bisa memastikan secara pasti apakah kita memang benarbenar tidak menginginkan suatu software. Klik Accept untuk memulai proses
instalasi. Oh ya, Jika kita penasaran pada pilihan lainnya, kita boleh kok klik tab Expert :-). Apa bedanya tab expert dengan tab overview ? Bedanya hanya pada tampilan pilihan saja kok. Kalau nggak percaya, silakan lihat screenshot berikut :

18. Sebelum memulai proses instalasi, OpenSUSE akan menanyakan persetujuan kita pada lisensi non opensource. Ini biasanya dilakukan jika kita mengikutsertakan file-file propietary seperti Adobe Acrobat Reader atau Flash Player. Klik saja I Agree.

19. OpenSUSE akan meminta konfirmasi instalasi. Klik Install

20. Hal pertama yang dilakukan oleh OpenSUSE adalah instalasi partisi. Keep
relax :-).

21. Kemudian melakukan format harddisk

22. Berikutnya mulai melakukan instalasi aplikasi. Kita bisa memilih tab Details
jika ingin tahu aplikasi apa saja yang sedang menjalani proses instalasi.
tunggu lanjutannya


23. Menjelang selesai instalasi dasar, OpenSUSE akan menyelesaikan proses,
melakukan restart dan meneruskan proses instalasi. Pada posisi ini, biarkan
OpenSUSE melakukan booting secara otomatis. Jangan khawatir, proses
instalasi akan dilanjutkan secara otomatis.
Tutorial



Read More......

Program Kasir dengan Turbo C

17 Nov 2008 ·



Nah kali ini saya Akan membahas tentang bagaimana cara membuat program kasir dengan menggunakan bahasaC(turboC).

Langkah –langkahnya sbb.

1. kamu harus sudah memiliki program turboc di koputer or laptop.

2. jalankan program tersebut dengan mangkliknya 2 kali.

3. masukan listing program berikut.



Setelah itu tekan Alt+F9 untuk memastikan jika ada kesalahan dalam menulis program

setelah muncul gambar seperti diatas berarti program tidak ada kesalahan dan siap untuk dijalankan,dengan cara menekan tombol Ctrl+F9 maka akan muncul gambar seperti dibawah ini.

Setelah itu masukan kode barang kode barang antara lain 1sampai 4 Maka akan muncul gambar seperti ini


Lalu masukan jumlah barang dan kemudian masukan jumlah uang yang dibayar. Finish

Good Luck

Read More......

program case of di pascal

13 Nov 2008 ·

program case of dipascal ini akan mempermudah kita dalam mengunakan pemilihan program yang ingin kita jalankan,karena di progran ini ada pemilihan progran yang mau kamu jalan kan contohnya program ini tulis scrip progran ini pada turbo pascal yang anda miliki:

uses crt;

var

nama:string;

nomor,jumlah,harga:integer;

diskon,pajak,total:real;

lagi:char;

begin

clrscr;

writeln(’ program swalayan ’);

writeln(’========================’);

lagi:=’Y';

while lagi=’Y’ do begin

write(’masukan nomor program=’); readln(nomor);

case nomor of


1:begin

write(’masukan nama barang=’); readln(nama);

write(’masukan jumlah barang=’); readln(jumlah);

write(’masukan harga satuan Rp=’); readln(harga);

total:=jumlah*harga;

writeln(’total harga Rp=’,total:0:2)

end;

2:begin

write(’masukan nama barang=’); readln(nama);

write(’masukan harga barang Rp=’); readln(harga);

if harga >= 100000 then begin

diskon:=80/100*harga;

total:=harga-diskon;

writeln(’harga barang setelah didiskon Rp=’,total:0:2);

end else if harga <>

diskon:=10/100*harga;

total:=harga-diskon;

end;

writeln(’harga barang setelah didiskon Rp=’,total:0:2);

end;

3:begin

write(’masukan nama barang=’); readln(nama);

write(’masukan harga barang Rp=’); readln(harga);

pajak:=10/100*harga;

total:=harga-pajak;

writeln(’harga barang setelah kena pajak Rp=’,total:0:2);

end;

4:writeln(’keluar dari program’);

end;

write(’untuk melanjutkan program tekan Y/N=’); readln(lagi);

end;

readln;

end.


program ini dapat digunakan intuk menghitung
harga,diskon dan pajak barang.
berikut hasil dari program yang dijalankan:

semoga bermanfaat

Read More......

Program bahasa c

12 Nov 2008 ·

Program pemesanan otomatis dengan array
Program nini menjelaskan tentang array yang sudah dipesan,seperti misalkan ada 12 tempat yang akan anda pesan ,maka anda bisa mengisi 6 elemen saja baik secara berurutan maupun tidak Namun pada kondisi yang tidak sepenuhnya terisi tersebut, tempat pemesanan di memori tetap sebanyak 10 tempat, jadi tempat yang tidak terisi tetap akan terpesan dan dibiarkan kosong.

Berikut contoh listing programnya.

#include "stdio.h"

#include "conio.h"

void main()

{ int nilai[5], x;

clrscr();

printf(“Memasukkan nilai :\n”);

for(x=0;x<5;x++)

{

printf(“Nilai Angka : “); scanf(“%d”,&nilai[x]);

}

printf(“\n”);

printf(“Membaca nilai :\n”);

for(x=0;x<5;x++)

{

printf(“Nilai Angka : %d“,nilai[x]);

getch();

}

}





berikut hasilnya:


Read More......

Cara Menginstall Ubuntu

11 Nov 2008 ·


Sebelum meng-install Ubuntu pada BIOS harus di set Boot Device Priority-nya dulu, dalam menginstall Ubuntu Boot Device Priority harus di arahkan ke CDROM. Untuk masuk ke BIOS tiap Motherboard mempunyai standart sendiri. Namun sebagian besar tinggal menekan tombol delete atau F2. Ketika membooting pertama kali tekan F2 atau del untuk masuk BIOS, anda harus menekan nya dengan cepat, sebab bila tidak komputer akan masuk ke OS di hardisk. Apabila anda “lebih cepat” dari loading komputer anda maka tampilanya akan muncul sebagai berikut

Kemudian simpan konfigurasinya dan Kemudian reboot ulang


a. Mulai meng-install

Setelah di restart, maka akan muncul tampilan layar sebagai berikut (apabila komputer di booting via cdrom)

Pilih Start or Install Ubuntu, tunggu hingga muncul layar seperti di bawah

Gambar diatas menunjukkan bahwasanya kita telah berhasil menjalankan Ubuntu Live-CD. Di LiveCd kita dapat menjajal kemampuan Ubuntu tanpa harus menginstall ke harddisk, pada saat ini anda dapat menulis dokumen, berinternetan, layaknya anada sudah menginstall ke Harddisk. Dan perlu diingat bahwasanya ini hanya bersifat readonly yang berarti semua dokumen yang di simpan di /home hanya lah sementara dan akan hilang jika di reboot. Kita asumsikan anda mempunyai hardisk baru 10 GB belum di partisi dan akan di install Ubuntu.

Langkah selanjutnya kita harus mempartisi harddisk dulu, klik System>Administration>Gnome Partition Editor

Hingga muncul tampilan sebagai berikut


Karena kita akan membuat partisi baru maka klik kanan di area hitam muda hingga muncul seperti gambar diatas


Kilk create, kemudian tunggu

Kilk kanan di area hitam muda lagi hingga muncul gambar diatas. Dan jangan lupa kita harus menentukan berapa mesar partisi yang digunakan. Di sini saya mempunyai harddisk 10 GB dengan di partisi 2 yaitu 8,7 GB untuk ext3 dan sisanya untuk swap. Kilk add bila kita sudah mengkonfigurasinya

Setelah kita mengeklik add maka akan muncul warna biru pada areal hitam muda, pada gambar di atas masih terdapat area hitam muda hal ini di karenakan masih adanya ruang sisa. Untuk itu maka kilk kanan lagi pilh new


Pada gambar diatas areal yang kosong tadi akan digunakan sebagi partisi swap, kemudian klik add, (linux minimal membutuhkan partisi swap dan root) setelah itu bila kita ingin melakukan tindakan pemartisi hardisk yang telah di lakukan tadi maka klik apply hingga muncul tampilan sebagai beriku

Kilk aplly lagi, kmudian tunggu loadingnya

Setelah proses pemartisian harddisk selesai maka akam muncul tampilan sebagai berikut


Kemudian Klik close. Untuk langsung menginstallnya kita dapat mengeklik icon INSTALL di Desktop dan tunggu loadingnya hingga muncul tampilan sebagai berikut

Dalam gambar di atas kita disuruh untuk menentukan bahasa yang akan kita gunakan, dalam gambar di atas saya memilih bahasa Inggris sebagai Bahasa yang akan digunakan, namun bila menghendaki bahasa Indonesia bisa memilih Bahasa Indonesia. Kemudian klik Fordward hingga muncul gambar sebagai berikut


Di sini kita akan menunjukkan di mana kita berada, karena dengan menunjukkan dimana kita berada system Ubuntu akan menyetel Format waktu GMT di sini saya menggunakan jakarta, bila sudah selesai kilk fordward

Pada gambar di atas kita di susruh untuk menentukan Jenis Keyboard yang kita gunakan, di Indonesia kebanyakan menggunakan American English, klik Fordward hingga muncul gambar sebagai berikut

Tampilan in di maksudkan untuk mengisikan identitas kita perlu di ingat saat mengisi username huruf yang digunakan harus kecil semua dan tidak boleh ada spasi, hal yang sama saat kita mengisi nama komputer kita. Klik Fordward hingga muncul gambar sebagai berikut

Dari tampilan di atas ada dua pilihan yaitu erase disk dan manually edit. Yang dimaksud dengan erase disk adalah menghapus semua isi dari hard disk namun ini cukup berbahaya apa bila anda mempunyai data yang sudah di simpan di harddisk. Untuk amanya pilih manually edit partition. Klik Fordward hingga muncul gambar sebagai berikut

Karena kita tadi sudah membuat partisi maka Klik Fordward hingga muncul gambar sebagai berikut

Dari gambar di atas kita disuruh untuk menentukan mount point dari dua partisi yang telah kita buat tadi, buatlah seperti gambar di atas. Klik Fordward hingga muncul gambar sebagai berikut


Ini adalah konfigurasi global yang telah kita buat untuk menginstall, Klik install (bila kita sudah mantap dengan konfigurasinya) hingga muncul gambar sebagai berikut

Bila komputer anda menunjukkan gambar seperti ini, maka Ubuntu sedang menyalin system ke dalam komputer anda. Waktu yang dibutuhkan untuk selesai loadingnya tergantung dari performa dari komputer yang anda miliki, sebagai perbandingan ketika saya saya menggunakan Pentium 4 dengan memory 512 MB dibutuhkan waktu sekitar 15menit saja. Setelah itu tunggu hingga tampilan layar sebagi berikut.

Bila tampilan layar di komputer tampak seperti diatas maka berarti intalasi ubuntu di komputer anda telah selesai.

Read More......

link

ilmuphotoshop.com|dif4jc.wordpress.com

About this blog

Comment


ShoutMix chat widget

Site Sponsors